BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Sudah
sejak lama berkembang anggapan bahwa bimbingan dan konseling ditujukan pada
siswa yang bermasalah, khususnya siswa yang melakukan kesalahan atau
pelanggaran tata tertib sekolah. Tentu saja anggapan tersebut dapat menyesatkan
cenderung berbahaya, terutama bagi guru Bk yang melaksanakan kegiatan pelayanan
Bimbingan dan Konseling di sekolah. Padahal, visi BK sudah jelas yakni membantu
memberikan layanan dalam mengembangkan segala potensi dan kepribadian sisiwa
secara optimal.
Secara
oprasional, program Bimbingan Konseling diwujudkan dalam berbagai layanan yang
diberikan kepada siswa untuk memecahkan masalah-masalah yang menghambat
perkembangan psikologi dan sosial yang berpengaruh besar dalam perkembangan dan
pertumbuhan siswa, kepribadian, intelegensi, emosional, religius, dan sosial.
Namun demikian, pelayanan Bimbingan dan Konseling tidak hanya bersifat kuratif
melainkan juga bersifat pengembangan.
Di
sekolah memberikan layanan bimbingan dan konseling pada siswa dalam menghadapi
berbagai tantangan, kesulitan, masalah aktual yang timbul, agar siswa dapat
berkembang secara optimal. Pelayanan bantuan yang diberikan tidak terbatas pada
bidang sekolah saja melainkan mencakup seluruh aspek kehidupan anak. Tentu saja
semua aspek kehidupan anak selalu dipandang dari sudut pandang perkembanngan
individual dan integrasi kepribadian masing-masing anak. Hal ini mengingat
bahwa anak adalah makhluk yang unik, artinya tidak ada manusia yang sama satu
sama lainnya, baik dalam sifat maupun kemampuannya.
B.
Rumusan
Masalah
1.
Apa Pengertian Pola 17 +?
2.
Apa Tujuan Pola 17 +?
3.
Apa Fungsi Pola 17+?
4.
Apa Saja Layanan Dan Strategi Yang Ada
Didalam Pola 17 +?
5.
Apa Saja Bidang Bimbingan Yang Ada Dalam
Pola 17 +?
6.
Apa Saja Kegiatan Pendukung Pola 17+?
7.
Dimana Tempat Melakukannya?
8.
Berapa Besar Volume Kegiatan?
9.
Apa Pengertian Bimbingan Komprehensif?
10.
Apa Tujuan Bimbingan Komprehensif?
11.
Apa Fungsi Bimbingan Komprehensif?
12.
Apa Saja Layanan Dan Strategi Yang Ada
Dalam Bimbingan Komprehensif?
13.
Apa Sajakah Bidang Bimbingan Yang Ada
Dalam Bimbingan Komprehensif?
14.
Apa Saja Kegiatan Pendukunng Bimbingan
Komprehensif?
15.
Dimana Tempat Melakukannya?
16.
Berapa Besar Volume Kegiatan?
C.
Tujuan
·
Untuk dapat mengetahui peengertian pola
17 + dan juga berbagai layanan dan bidang-bidang bimbingan yang ada
dalam pola 17 +.
·
Untuk dapat mengetahui pengertian
bimbingan komprehensif dan juga berbagai layanan dan juga bidang-bidang yang
tredapat pada bimbingan komprehensif.
BAB II
PEMBAHASAN
Membandingkan Pola Bimbingan dan Konseling 17+ dan Bimbingan
Komprehensif
No
|
Aspek pembanding
|
Pola 17+
|
Komprehensif
|
Persamaan
|
Perbedaan
|
1.
|
Pengertian
|
Progam
bimbingan dan konseling atau pemberian bantuan kepada peserta didik melalui,
6 bidang bimbingan, 9 layanan, dan 6 layanan pendukung yang sesuai dengan
norma yang berlaku.
|
Suatu progam dengan
menggunakan kerangka pikiran dan kerja utuh progam layanan bimbingan
konseling dalam jalur pendidikan kepada peserta didik melalui layanan dasar
bimbingan, layanan responsive, layanan perencanaan individual dan dukungan
system sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat.
|
Sama-sama proses
pemberian bantuan yang ditujukan kepada peserta didik.
|
Bentuk atau cara
pemberian layanan yang berbeda.
|
2.
|
Tujuan
|
membantu peserta didik
mengenal bakat , minat , dan kemampuannya, serta memilih dan menyesuaikan
diri dengan kesempatan, pendidikan, dan merencanakan karier yang sesuai
dengan tuntutan kerja.
|
Memberikan arah kerja /
sebagai acuan dan evaluasi kerja bagi guru BK / konselor.membantu peserta
didik mengenal bakat , minat , dan kemampuannya,. Serta mengembangkan pola 17+
|
Sama-sama Membantu
peserta didik untuk mengenal dirinya
|
Bimbingan komprehensif
mengembangkan pola 17+
|
3.
|
Fungsi
|
§
Pemahaman
§
Pencegahan
§
Perbaikan
§
Pemeliharaan
§
Pengembangan
§
Penyaluran
§
Penyesuaian
§
Adaptasi
|
Ø Pemahaman
Ø Pencegahan
Ø Penyesuaian
Ø Pemecahan
|
Sama-sama memiliki
fungsi :
Pemahaman, pencegahan,
penyesuaian, pemecahan
|
Pada bimbingan
komprehensif tidak ada fungsi perbaikan, pemeliharaan, pengembangan,
penyaluran, penyesuaian, seta adaptasi
Sementara pola 17+
tidak punya fungsi pemecahan
|
4.
|
Jenis Layanan
|
§
Orientasi
§
Informasi
§
Penempatan dan penyaluran
§
Pembelajaran / penguasaan konsep
§
Konseling individu / perorangan
§
Bimbingan kelompok
§
Konseling kelompok
§
Konsultasi
§
Mediasi
|
Ø Layanan dasar bimbingan
Ø Layanan responsive
Ø Layanan perencanaan individual
Ø Dukungan sistem
|
Tidak ada persamaan
|
Berbeda jenis
layanannya
|
5.
|
Bidang Bimbingan
|
§
Pribadi
§
Social
§
Karier
§
Belajar
§
Keberagamaan
§
Keberkeluargaan
|
Ø Pribadi
Ø Social
Ø Karier
Ø Belajar
Ø Keberagamaan
Ø Keberkeluargaan
|
Mempunyai bimbingan
yang sama
|
Tidak ada perbedaanya
|
6.
|
Kegiatan pendukung
|
§
aplikasi instrumentasi
§
himpunan data
§
konferensi kasus
§
kunjungan rumah
§
alih tangan kasus
§
terapi kepustakaan
|
Ø aplikasi instrumentasi
Ø himpunan data
Ø konferensi kasus
Ø kunjungan rumah
Ø alih tangan kasus
Ø terapi kepustakaan
|
Mempunyai kegiatan
pendukung yang sama
|
Tidak ada perbedaanya
|
7.
|
Tempat kegiatan
|
Dapat dilaksanakan
diluar maupun didalam kelas
|
Dapat dilaksanakan
diluar maupun didalam kelas
|
Mempunyai tempat
kegiatan yang sama
|
Tidak ada perbedaanya
|
8.
|
Volume kegiatan
|
§
Layanan orientasi (4-6%)
§
Layanan informasi (10-12%)
§
Layanan penempatan/penyaluran (5-8%)
§
Layanan pembelajaran (12-15%)
§
Layanan konseling perorangan (12-15%)
§
Layanan bimbingan kelompok
(15-20%)
§
Layanan konseling kelompok (12-15%)
§
Aplikasi instrumentasi (4-8%)
§
Himpunan data (4-8%)
§
Konferensi kasus (5-8%)
§
Kunjungan rumah (5-8%)
§
Alih tangan kasus (0-2%)
|
Ø Layanan dasar (30-40%)
Ø Layanan responsive (15-25%)
Ø Layanan perencanaan individual
(25-35%)
Ø Dukungan system (10-15%)
|
Tidak ada kesamaanya,
berbeda dari semua volume kegiatan
|
Pola 17+:
§ Layanan orientasi (4-6%)
§ Layanan informasi (10-12%)
§ Layanan penempatan/penyaluran
(5-8%)
§ Layanan pembelajaran (12-15%)
§ Layanan konseling perorangan
(12-15%)
§ Layanan bimbingan kelompok (15-20%)
§ Layanan konseling kelompok (12-15%)
§ Aplikasi instrumentasi (4-8%)
§ Himpunan data (4-8%)
§ Konferensi kasus (5-8%)
§ Kunjungan rumah (5-8%)
§ Alih tangan kasus (0-2%)
Bimbingan komprehensif:
Ø Layanan dasar (30-40%)
Ø Layanan responsive (15-25%)
Ø Layanan perencanaan individual
(25-35%)
Ø Dukungan system (10-15%)
|
Pola Bimbingan dan Konseling 17+
A. Pengertian
Pola bimbingan dan konseling pola 17+
adalah progam bimbingan dan konseling / pemberian bantuan kepada peserta didik
melalui, 6 bidang bimbingan, 9 layanan, dan 6 layanan pendukung yang sesuai
dengan norma yang berlaku.
B. Tujuan
Secara umum tujuan pola bimbingan dan
konseling 17+ adalah Memberikan arah kerja / sebagai acuan dan
evaluasi kerja bagi guru BK / konselor, membantu peserta didik mengenal bakat ,
minat , dan kemampuannya, serta memilih dan menyesuaikan diri dengan
kesempatan, pendidikan, dan merencanakan karier yang sesuai dengan tuntutan
kerja.
C. Fungsi
§ Fungsi pemahaman, fungsi
bimbigan dan konseling
yang menghasilkan pemahaman tentang diri siswa yang dapat digunakan dalam
rangka pengembangan siswa dan pemahaman tentang lingkungan.
§ Fungsi pencegahan, fungsi
bimbingan dan konseling
yang berupaya mencegah peserta didik agar tidak mengalami sesuatu kesulitan
atau pun menemui
permasalahan yang dapat mengganggu, menghambat dalam proses perkembangan peserta
didik.
§ Fungsi perbaikan, fungsi bimbingan
dan konseling dalam membantu peserta didik mengubah hal yang kurang baik
menjadi lebih baik serta dapat mengatasi berbagai permasalahan yang di hadapi.
§ Fungsi pemeliharaan, fungsi
bimbingan dan konseling
yang bertujuan untuk menjaga agar perilaku peserta didik yang sudah baik jangan
sampai rusak kembali.
§ Fungsi pengembangan, fungsi
bimbingan dan konseling
dalam membantu siswa untuk mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan yang
dimiliki peserta didik.
§ Fungsi penyaluran, fungsi
bimbingan dan konseling
dalam membantu peserta didik untuk memilih dan memantapkan penguasaan karier
yang sesuai dengan bakat, minat, keahlian, dan cirri-ciri kepribadian peserta
didik.
§ Fungsi penyesuaian, fungsi
bimbingan dan konseling
dalam membantu peserta didik untuk dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan, keluarga,
sekolah dan masyarakat secara optimal.
§ Fungsi adaptasi, fungsi
bimbingan dan konseling
yang membantu staf sekolah untuk mengadaptasikan program pengajaran dengan
minat, kemampuan, serta kebutuhan peserta didik.
D.
Layanan dan Strategi
§ Layanan orientasi, layanan yang di
tujukan untuk peserta didik atau siswa baru guna memberikan pemahaman dan
penyesuaian diri terhadap lingkungan sekolah yang baru dimasuki. Hasil
yang diharapkan dari layanan ini adalah peserta didik dapat menyesuaikan diri
terhadap pola kehidupan sosial, kegiatan belajar, dan kegiatan lain yang
mendukung keberhasilannya.
§ Layanan informasi. Layanan yang
bertujuan untuk membekali peserta didik dengan berbagai pengetahuan dan
pemahaman tentang berbagai hal yang berguna untuk mengenal diri, merencanakan,
dan mengembangkan pola kehidupan sebagai pelajar, anggota keluarga, dan anggota
masyarakat. Layanan informasi berupaya memenuhi kekurangan seseorang
akan informasi yang dibutuhkan.
§ Layanan penempatan dan penyaluran, yaitu
serangkaian kegiatan bimbingan dan konseling yang membantu peserta didik agar
dapat menyalurkan/menempatkan dirinya dalam berbagai program sekolah, kegiatan
belajar, penjurusan, kelompok, belajar,pilihan pekerjaan, dll. Sesuai
dengan bakat, minat, kemampuan, serta kondisi fisik dan psikisnya.
§ Layanan pembelajaran, yaitu layanan
bimbingan dan konseling
yang memungkinkan peserta didik mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang
baik, materi belajar yang cocok dengan kecepatan dan kesulitan belajarnya,serta
berbagai aspek tujuan daan kegiatan lainnya yang berguna untuk kehidupannya.
§ Layanan konseling perorangan, yaitu
layanan yang memungkinkan peserta didik memperoleh pelayanan secara pribadi
melalui tatap muka dengan konselor atau guru pembimbingdalam rangka pembahasan
dan pengentasan masalah yang di hadapi peserta didik.
§ Layana bimbingan kelompok, yaitu
layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan sejumlah peserta didik secara
bersama-sama melalui dinamika kelompok memperoleh berbagai bahan dari narasumber
tertentu.
§ Layanan konseling kelompok, yaitu
layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan peserta didik mempero;eh
kesempatan untuk membicarakan dan menyelesaikan permasalahan yang dialami
melaui dinamika kelompok, terfokus pada masalah pribadi.
§ Layanan konsultasi, yaitu layanan
bimbingan dan konseling yang di berikan kepada seseorang untuk memperoleh
wawasan, pemahaman, dan cara-cara yang perlu dilaksanakan dalam menangani atau
membantu pihak lain.
§ Layanan mediasi, yaitu layanan
bimbingan dan konseling yang dilaksanakan konselor terhadap dua pihak yang
sedang dalam keadaan tidak menemukan kecocokan sehingga membuat mereka saling
bertentangan dan bermusuhan.
E.
Bimbingan
§ Binbingan pribadi, yaitu bidang
layanan pengembangan kemampuan mengatasai masalah-masalaah pribadi dan
kepribadian, berkenaan dengan aspek-aspek intelektual, afektif dan motorik.
§ Bimbingan soaial, yaitu bidang
layanan pengembangan kemampuan dalam mengatasi masalah-masalah social, dalam
kehidupan keluarga, disekolah, maupuin di masyarakat juga upaya dalam
berinteraksi dengan masyarakat.
§ Bimbingan karier, yaitu layanan yang
merencanakan dan mempersiapkan masa depan karier peserta didik.
§ Bimbingan belajar, yaitu layanan
untuk mengoptimalkan perkembangan dan mengatasi masalah dalam proses
pembelajaran.
§ Bimbingan keberagamaan, yaitu layanan
untuk memilih dan menganut kepercayaan sesuai dengan dirinya.
§ Bimbingan keberkeluargaan, yaitu
layanan yang berkenaan dengan masalah keluarga.
F.
Kegiatan pendukung
§ Aplikasi instrumentasi, yaiitu kegiatan
pendukung berupa pengumpilan data dan
keterangan tentang peserta didik dan lingkungan yang lebih luas yang dilakukan
baik dengan tes maupun non tes.
§ Himpunan data, yaitu kegiatan untuk menghimpun
seluruh data dan keterangan yang relevan dengan keperluan pengembangan peserta
didik.
§ Konferensi kasus, yaitu kegiatan
bimbingan dan konseling untuk membahas permaslahan yang dialami oleh peserta
didik dalam suatu forum pertemuan yang dihadiri oleh berbagai pihak yang
diharapkan dapat meberikan penyelesaian.
§ Kunjungan rumah, yaitu kegiatan yang
dilakukan untuk memperoleh data, keterangan, kemudahan, dan komitmen bagi
pemecaha masalah yang dialami peserta didik melalui kunjungan rumahnya.
§ Alih tangan kasus, yaitu kegiatan
bimbingan dan konseling untuk mendapatkan penanganan yang lebih tepat dan
tuntas terhadap masalah yang di alami peserta didik dengan memindahkan
penanganan ke pihak yang lebih kompeten dan berwenang.
§ Terapi kepustakaan. Yaitu kegiatan
pemecahan masalah dengan buku.
G.
Tempat kegiatan
§ Bisa dilaksanakan baik didalam
§ maupun di luar kelas.
H.
Volume Kegiatan
§ Layanan orientasi (4-6%)
§ Layanan informasi (10-12%)
§ Layanan penempatan/penyaluran (5-8%)
§ Layanan pembelajaran (12-15%)
§ Layanan konseling perorangan (12-15%)
§ Layanan bimbingan kelompok (15-20%)
§ Layanan konseling kelompok (12-15%)
§ Aplikasi instrumentasi (4-8%)
§ Himpunan data (4-8%)
§ Konferensi kasus (5-8%)
§ Kunjungan rumah (5-8%)
§ Alih tangan kasus (0-2%)
Bimbingan Komprehensif
I.
Pengertian
Bimbingan komprehensif adalah
pemberian bantuan kepada peserta didik melalui layanan dasar bimbingan, layanan
responsive, layanan perencanaan individual dan dukungan system sesuai dengan
norma yang berlaku di masyarakat.
J.
Tujuan
Secara umum tujuan dari pola
bimbingan 17+ dan bimbingan komprehnsif adalah sama, yaitu membantu
peserta didik mengenal bakat , minat , dan kemampuannya, serta memilih dan
menyesuaikan diri dengan kesempatan, pendidikan, dan merencanakan karier yang
sesuai dengan tuntutan kerja. Secara khusus bertujuan untuk membantu peserta
didik agar dapat mencapai tujuan-tujuan perkembangan serta memberikan arah
kerja atau sebagai acuan dan evaluasi kerja bagi guru BK / konselor. Akan
tetapi bimbingan komprehensif juga bertujuan untuk meengembangkan pola 17+
yang ada sekarang.
K.
Fungsi
Ø Fungsi pemahaman, yaitu fungsi
bimbingan yang akan dapat menghasilkan pemahaman tentang diri siswa yang dapat
digunakan dalam rangka pengembangan siswa.
Ø Fungsi pencegahan, yaitu fungsi
bimbingan yang bermaksud agar siswa tidak mengalami sesuatu kesulitan.
Ø Fungsi penyesuaian, yaitu fungsi
bimbingan dalam membantu sisiwa untuk dapat menyesuaikan diri denagn
lingkungan keluarga, sekolah dan
masyarakat.
Ø Fungsi pemecahan, yaitu fungsi
bimbingan yang membantu memecahkan masalah dengan cara mengumpulkan data
tentang latar belakang timbulnya masalah.
L.
Layanan dan strategi
Ø Layanan dasar bimbingan
ü Layanan dasar bimbingan adalah
layanan bimbingan yang bertujuan membantu seluruh siswa mengembangkan perilaku
efektif dan meningkatkan ketrampilan-ketrampilan hidupnya. Isi layanan dasar
bimbingan sebagai berikut :
a)
Keimanan
dan ketaqwaan terhadap Tuhan YME.
b)
Kerja
sama dalam kelompok dan .
c)
Peranan
soaial laki-laki dan poerempuan .
d)
Penerimaan
keadaan diri dan penggunanannya secara efektif.
e)
Pengembangan
sikap dan perilaku emosional yang mantap.
f)
Persiapan
diri kearah kemandirian ekonomi.
g)
Pemilihan
dan persiapan kerja.
h)
Pengembangan
sikap positif terhadap perkawinan dan kehidupan berkeluarga.
i)
Pengembangan
ketrampilan intelektual dan pemahaman konsep-konsep yang. diperlukan untuk
menjadi warga Negara yang baik.
j)
Pengembangan
sikap dan perilaku social yang bertanggung jawab.
k)
Pemahaman
nilai-nilai dan etika hidup bermasyarakat.
ü Strategi, teknik, dan manajemen
a)
Bimbingan
klasikal
b)
Bimbingan
kelompok
c)
Kolaborasi
konselor guru
d)
Kolaborasi
orang tua
e)
Teknik
lainnya
Ø Layanan Responsif
ü Layanan responsive adalah layanan
bimbingan yang bertujuan membantu memenuhi kebutuhan yang dirasakan sangat
penting oleh siswa pada saat ini. Layanan ini lebih preventif atau mungkin kuratif.
Isi layanan responsive adalah :
a)
Bidang
pendidikan
b)
Bidang
belajar
c)
Bidang
social
d)
Bidang
pribadi
e)
Bidang
disiplin
f)
Bidang
narkotika
g)
Bidang
perilaku seksual
ü Strategi, teknuk, dan manajemen
a)
Konsultasi
b)
Konseling
individu
c)
Konseling
krisis
d)
Rujukan
e)
Bimbingan
teman sebaya
f)
Teknik
lainnya
Ø Layanan Perencanaan Individual
ü Layanan perencanaan individual adalah
upaya bimbingan yang bertujuan membantu seluruh siswa membuat dan
mengimplementasikan rencana-rencana pendidikan, karier, dan kehidupan social pribadinya.
Isi dari layanan perencanaa individual adalah :
a)
Bidang
pendidikan
b)
Bidang
karier
c)
Bidang
social pribadi
ü Strategi, teknik, dan manajemen
a)
Penilaian
Individu/Kelompok
b)
Bantuan
Individu/Kelompok
c)
Teknik
lainnya
Ø Dukungan Sistem
ü Dukungan system adalah
kegiatan-kegiatan manajemen yang bertujuan untuk memantapkan, memelihara, serta
meningkatkan program bimbingan .
ü Srategi, teknik, dan manajemen
a)
Pengembangan Profesi Konsultasi, Kolaborasi
b)
Sistem
manajemen
c)
Kesepakatan
d)
Evaluasi
akuntabiliti
M.
Bimbingan
Ø Binbingan pribadi, yaitu bidang
layanan pengembangan kemampuan mengatasai masalah-masalaah pribadi dan
kepribadian, berkenaan dengan aspek-aspek intelektual, afektif dan motorik.
Ø Bimbingan soaial, yaitu bidang
layanan pengembangan kemampuan dalam mengatasi masalah-masalah social, dalam
kehidupan keluarga, disekolah, maupuin di masyarakat juga upaya dalam
berinteraksi dengan masyarakat.
Ø Bimbingan karier, yaitu layanan yang merencanakan dan
mempersiapkan masa depan karier peserta didik.
Ø Bimbingan belajar, yaitu layanan
untuk mengoptimalkan perkembangan dan mengatasi masalah dalam proses
pembelajaran.
N.
Kegiatan pendukung
Ø Aplikasi instrumentasi, yaiitu
kegiatan pendukung berupa pengumpilan
data dan keterangan tentang peserta didik dan lingkungan yang lebih luas yang
dilakukan baik dengan tes maupun non tes.
Ø Himpunan data, yaitu kegiatan untuk
menghimpun seluruh data dan keterangan yang relevan dengan keperluan
pengembangan peserta didik.
Ø Konferensi kasus, yaitu kegiatan
bimbingan dan konseling untuk membahas permaslahan yang dialami oleh peserta
didik dalam suatu forum pertemuan yang dihadiri oleh berbagai pihak yang
diharapkan dapat meberikan penyelesaian.
Ø Kunjungan rumah, yaitu kegiatan yang
dilakukan untuk memperoleh data, keterangan, kemudahan, dan komitmen bagi
pemecaha masalah yang dialami peserta didik melalui kunjungan rumahnya.
Ø Alih tangan kasus, yaitu kegiatan
bimbingan dan konseling untuk mendapatkan penanganan yang lebih tepat dan
tuntas terhadap masalah yang di alami peserta didik dengan memindahkan
penanganan ke pihak yang lebih kompeten dan berwenang.
Ø Terapi kepustakaan. Yaitu kegiatan
pemecahan masalah dengan buku.
O.
Tempat Kegiatan
Ø Dapat dilaksanakan baik di dalam
Ø maupun di luar kelas.
P.
Volume Kegiatan
Ø Layanan dasar (30-40%)
Ø Layanan responsive (15-25%)
Ø Layanan perencanaan individual
(25-35%)
Ø Dukungan system (10-15%)
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Bimbingan
komprehensif dan pola bimbingan 17+ merupakan suatu proses pemberian
bantuan kepada peserta didik agar dapat menyelesaikan masalah-masalah yang
dihadapi dan juga memberikan bimbingan agar peserta didik dapat memilih kemana
arah yang harus dipilihnya yang juga sesuai dengan bakat, minat, kemampuan, dan
juga kondisi fisik dan psikisnya.
Bimbingan komprehensif merupakan
pengembangan dari pola bimbingan dan konseling 17+, Di mana pola 17 +
masuk kedalam bagian bimbingan komprehensif. Dengan adanya bimbingan
komprehensif di harapkan dapat membuat dan memajukan bimbingan dan konseling ke
arah yang lebih baik. Serta dapat membuat para konseli lebih kreatif
dalam menjalankan tugasnya dan juga nyaman dalam melakukan kegiatan konseling.
Saran
·
Sebaiknya konselor di sekolah dapat memilih pola yang
cocok untuk di terapkan di sekolah tersebut.
·
Untuk pihak sekolah sebaiknya dapat
memisahkan antara konselor dan tim Tatib agar tidak timbul anggapan bahwa Guru
Bimbingan dan Konseling adalah polisi sekolah.
DAFTAR PUSTAKA
Tri Hariastuti, Retno.2008.DASAR-DASAR
BIMBINGAN KONSELING.Unesa University Press:Surabaya
1 komentar:
saya mau tanya, antara bk pola 17 plus dan bk komperhensif manakah yang lebih aplikatif untuk diterapkan disekolah? trimakasih
Posting Komentar