LuFenSio. Diberdayakan oleh Blogger.

RSS
Container Icon

Membandingkan Pola Bimbingan dan Konseling 17+ dan Bimbingan Komprehensif


BAB I
PENDAHULUAN
        A.      Latar Belakang
Sudah sejak lama berkembang anggapan bahwa bimbingan dan konseling ditujukan pada siswa yang bermasalah, khususnya siswa yang melakukan kesalahan atau pelanggaran tata tertib sekolah. Tentu saja anggapan tersebut dapat menyesatkan cenderung berbahaya, terutama bagi guru Bk yang melaksanakan kegiatan pelayanan Bimbingan dan Konseling di sekolah. Padahal, visi BK sudah jelas yakni membantu memberikan layanan dalam mengembangkan segala potensi dan kepribadian sisiwa secara optimal.

Secara oprasional, program Bimbingan Konseling diwujudkan dalam berbagai layanan yang diberikan kepada siswa untuk memecahkan masalah-masalah yang menghambat perkembangan psikologi dan sosial yang berpengaruh besar dalam perkembangan dan pertumbuhan siswa, kepribadian, intelegensi, emosional, religius, dan sosial. Namun demikian, pelayanan Bimbingan dan Konseling tidak hanya bersifat kuratif melainkan juga bersifat pengembangan.
Di sekolah memberikan layanan bimbingan dan konseling pada siswa dalam menghadapi berbagai tantangan, kesulitan, masalah aktual yang timbul, agar siswa dapat berkembang secara optimal. Pelayanan bantuan yang diberikan tidak terbatas pada bidang sekolah saja melainkan mencakup seluruh aspek kehidupan anak. Tentu saja semua aspek kehidupan anak selalu dipandang dari sudut pandang perkembanngan individual dan integrasi kepribadian masing-masing anak. Hal ini mengingat bahwa anak adalah makhluk yang unik, artinya tidak ada manusia yang sama satu sama lainnya, baik dalam sifat maupun kemampuannya.






      B.      Rumusan Masalah
1.          Apa Pengertian Pola 17 +?
2.          Apa Tujuan Pola 17 +?
3.          Apa Fungsi Pola 17+?
4.          Apa Saja Layanan Dan Strategi Yang Ada Didalam Pola 17 +?
5.          Apa Saja Bidang Bimbingan Yang Ada Dalam Pola 17 +?
6.          Apa Saja Kegiatan Pendukung Pola 17+?
7.          Dimana Tempat Melakukannya?
8.          Berapa Besar Volume Kegiatan?
9.          Apa Pengertian Bimbingan Komprehensif?
10.      Apa Tujuan Bimbingan Komprehensif?
11.      Apa Fungsi Bimbingan Komprehensif?
12.      Apa Saja Layanan Dan Strategi Yang Ada Dalam Bimbingan Komprehensif?
13.      Apa Sajakah Bidang Bimbingan Yang Ada Dalam Bimbingan Komprehensif?
14.      Apa Saja Kegiatan Pendukunng Bimbingan Komprehensif?
15.      Dimana Tempat Melakukannya?
16.      Berapa Besar Volume Kegiatan?




        C.      Tujuan
·            Untuk dapat mengetahui peengertian pola 17 + dan juga berbagai layanan dan bidang-bidang bimbingan yang ada dalam pola 17 +.
·            Untuk dapat mengetahui pengertian bimbingan komprehensif dan juga berbagai layanan dan juga bidang-bidang yang tredapat pada bimbingan komprehensif.



BAB II
PEMBAHASAN
Membandingkan Pola Bimbingan dan Konseling 17+ dan Bimbingan Komprehensif
No
Aspek pembanding
Pola 17+
Komprehensif
Persamaan
Perbedaan
1.
Pengertian
Progam bimbingan dan konseling atau pemberian bantuan kepada peserta didik melalui, 6 bidang bimbingan, 9 layanan, dan 6 layanan pendukung yang sesuai dengan norma yang berlaku.

Suatu progam dengan menggunakan kerangka pikiran dan kerja utuh progam layanan bimbingan konseling dalam jalur pendidikan kepada peserta didik melalui layanan dasar bimbingan, layanan responsive, layanan perencanaan individual dan dukungan system sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat.

Sama-sama proses pemberian bantuan yang ditujukan kepada peserta didik.
Bentuk atau cara pemberian layanan yang berbeda.
2.
Tujuan
membantu peserta didik mengenal bakat , minat , dan kemampuannya, serta memilih dan menyesuaikan diri dengan kesempatan, pendidikan, dan merencanakan karier yang sesuai dengan tuntutan kerja.
Memberikan arah kerja / sebagai acuan dan evaluasi kerja bagi guru BK / konselor.membantu peserta didik mengenal bakat , minat , dan kemampuannya,. Serta mengembangkan pola 17+

Sama-sama Membantu peserta didik untuk mengenal dirinya
Bimbingan komprehensif mengembangkan pola 17+
3.
Fungsi
§         Pemahaman
§         Pencegahan
§         Perbaikan
§         Pemeliharaan
§         Pengembangan
§         Penyaluran
§         Penyesuaian
§         Adaptasi
Ø Pemahaman
Ø Pencegahan
Ø Penyesuaian
Ø Pemecahan

Sama-sama memiliki fungsi :
Pemahaman, pencegahan, penyesuaian, pemecahan
Pada bimbingan komprehensif tidak ada fungsi perbaikan, pemeliharaan, pengembangan, penyaluran, penyesuaian, seta adaptasi
Sementara pola 17+ tidak punya fungsi pemecahan
4.
Jenis Layanan
§         Orientasi
§         Informasi
§         Penempatan dan         penyaluran
§         Pembelajaran / penguasaan konsep
§         Konseling individu /  perorangan
§         Bimbingan kelompok
§         Konseling kelompok
§         Konsultasi
§         Mediasi
Ø  Layanan dasar bimbingan
Ø  Layanan responsive
Ø  Layanan perencanaan individual
Ø  Dukungan sistem


Tidak ada persamaan
Berbeda jenis layanannya
5.
Bidang Bimbingan
§         Pribadi
§         Social
§         Karier
§         Belajar
§         Keberagamaan
§         Keberkeluargaan
Ø Pribadi
Ø Social
Ø Karier
Ø Belajar
Ø Keberagamaan
Ø Keberkeluargaan
Mempunyai bimbingan yang sama


Tidak ada perbedaanya
6.
Kegiatan pendukung
§         aplikasi instrumentasi
§         himpunan data
§         konferensi kasus
§         kunjungan rumah
§         alih tangan kasus
§         terapi kepustakaan
Ø  aplikasi instrumentasi
Ø  himpunan data
Ø  konferensi kasus
Ø  kunjungan rumah
Ø  alih tangan kasus
Ø  terapi kepustakaan
Mempunyai kegiatan pendukung yang sama
Tidak ada perbedaanya
7.
Tempat kegiatan
Dapat dilaksanakan diluar maupun didalam kelas
Dapat dilaksanakan diluar maupun didalam kelas
Mempunyai tempat kegiatan yang sama
Tidak ada perbedaanya
8.
Volume kegiatan
§         Layanan orientasi (4-6%)
§         Layanan informasi (10-12%)
§         Layanan penempatan/penyaluran (5-8%)
§         Layanan pembelajaran (12-15%)
§         Layanan konseling perorangan (12-15%)
§         Layanan bimbingan kelompok  (15-20%)
§         Layanan konseling kelompok (12-15%)
§         Aplikasi instrumentasi (4-8%)
§         Himpunan data (4-8%)
§         Konferensi kasus (5-8%)
§         Kunjungan rumah (5-8%)
§         Alih tangan kasus (0-2%)

Ø   Layanan dasar (30-40%)
Ø   Layanan responsive (15-25%)
Ø   Layanan perencanaan individual (25-35%)
Ø   Dukungan system (10-15%)
Tidak ada kesamaanya, berbeda dari semua volume kegiatan
Pola 17+:
§     Layanan orientasi (4-6%)
§     Layanan informasi (10-12%)
§     Layanan penempatan/penyaluran (5-8%)
§     Layanan pembelajaran (12-15%)
§     Layanan konseling perorangan (12-15%)
§     Layanan bimbingan kelompok  (15-20%)
§     Layanan konseling kelompok (12-15%)
§     Aplikasi instrumentasi (4-8%)
§     Himpunan data (4-8%)
§     Konferensi kasus (5-8%)
§     Kunjungan rumah (5-8%)
§     Alih tangan kasus (0-2%)

Bimbingan komprehensif:
Ø Layanan dasar (30-40%)
Ø Layanan responsive (15-25%)
Ø Layanan perencanaan individual (25-35%)
Ø Dukungan system (10-15%)


Pola Bimbingan dan Konseling 17+

      A.      Pengertian
Pola bimbingan dan konseling pola 17+ adalah progam bimbingan dan konseling / pemberian bantuan kepada peserta didik melalui, 6 bidang bimbingan, 9 layanan, dan 6 layanan pendukung yang sesuai dengan norma yang berlaku.

      B.      Tujuan
Secara umum tujuan pola bimbingan dan konseling 17+ adalah Memberikan arah kerja / sebagai acuan dan evaluasi kerja bagi guru BK / konselor, membantu peserta didik mengenal bakat , minat , dan kemampuannya, serta memilih dan menyesuaikan diri dengan kesempatan, pendidikan, dan merencanakan karier yang sesuai dengan tuntutan kerja.

        C.      Fungsi
§       Fungsi pemahaman, fungsi bimbigan dan konseling yang menghasilkan pemahaman tentang diri siswa yang dapat digunakan dalam rangka pengembangan siswa dan pemahaman tentang lingkungan.
§       Fungsi pencegahan, fungsi bimbingan dan konseling yang berupaya mencegah peserta didik agar tidak mengalami sesuatu kesulitan atau pun menemui permasalahan yang dapat mengganggu, menghambat dalam proses perkembangan peserta didik.
§       Fungsi perbaikan, fungsi bimbingan dan konseling dalam membantu peserta didik mengubah hal yang kurang baik menjadi lebih baik serta dapat mengatasi berbagai permasalahan yang di hadapi.
§       Fungsi pemeliharaan, fungsi bimbingan dan konseling yang bertujuan untuk menjaga agar perilaku peserta didik yang sudah baik jangan sampai rusak kembali.
§       Fungsi pengembangan, fungsi bimbingan dan konseling dalam membantu siswa untuk mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan yang dimiliki peserta didik.
§       Fungsi penyaluran, fungsi bimbingan dan konseling dalam membantu peserta didik untuk memilih dan memantapkan penguasaan karier yang sesuai dengan bakat, minat, keahlian, dan cirri-ciri kepribadian peserta didik.
§       Fungsi penyesuaian, fungsi bimbingan dan konseling dalam membantu peserta didik untuk dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan, keluarga, sekolah dan masyarakat secara optimal.
§       Fungsi adaptasi, fungsi bimbingan dan konseling yang membantu staf sekolah untuk mengadaptasikan program pengajaran dengan minat, kemampuan, serta kebutuhan peserta didik.

      D.      Layanan dan Strategi
§       Layanan orientasi, layanan yang di tujukan untuk peserta didik atau siswa baru guna memberikan pemahaman dan penyesuaian diri terhadap lingkungan sekolah yang baru dimasuki. Hasil yang diharapkan dari layanan ini adalah peserta didik dapat menyesuaikan diri terhadap pola kehidupan sosial, kegiatan belajar, dan kegiatan lain yang mendukung keberhasilannya.
§       Layanan informasi. Layanan yang bertujuan untuk membekali peserta didik dengan berbagai pengetahuan dan pemahaman tentang berbagai hal yang berguna untuk mengenal diri, merencanakan, dan mengembangkan pola kehidupan sebagai pelajar, anggota keluarga, dan anggota masyarakat. Layanan informasi berupaya memenuhi kekurangan seseorang akan informasi yang dibutuhkan.
§       Layanan penempatan dan penyaluran, yaitu serangkaian kegiatan bimbingan dan konseling yang membantu peserta didik agar dapat menyalurkan/menempatkan dirinya dalam berbagai program sekolah, kegiatan belajar, penjurusan, kelompok, belajar,pilihan pekerjaan, dll. Sesuai dengan bakat, minat, kemampuan, serta kondisi fisik dan psikisnya.
§       Layanan pembelajaran, yaitu layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan peserta didik mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik, materi belajar yang cocok dengan kecepatan dan kesulitan belajarnya,serta berbagai aspek tujuan daan kegiatan lainnya yang berguna untuk kehidupannya.
§       Layanan konseling perorangan, yaitu layanan yang memungkinkan peserta didik memperoleh pelayanan secara pribadi melalui tatap muka dengan konselor atau guru pembimbingdalam rangka pembahasan dan pengentasan masalah yang di hadapi peserta didik.
§       Layana bimbingan kelompok, yaitu layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan sejumlah peserta didik secara bersama-sama melalui dinamika kelompok memperoleh berbagai bahan dari narasumber tertentu.
§       Layanan konseling kelompok, yaitu layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan peserta didik mempero;eh kesempatan untuk membicarakan dan menyelesaikan permasalahan yang dialami melaui dinamika kelompok, terfokus pada masalah pribadi.
§       Layanan konsultasi, yaitu layanan bimbingan dan konseling yang di berikan kepada seseorang untuk memperoleh wawasan, pemahaman, dan cara-cara yang perlu dilaksanakan dalam menangani atau membantu pihak lain.
§       Layanan mediasi, yaitu layanan bimbingan dan konseling yang dilaksanakan konselor terhadap dua pihak yang sedang dalam keadaan tidak menemukan kecocokan sehingga membuat mereka saling bertentangan dan bermusuhan.

      E.      Bimbingan
§       Binbingan pribadi, yaitu bidang layanan pengembangan kemampuan mengatasai masalah-masalaah pribadi dan kepribadian, berkenaan dengan aspek-aspek intelektual, afektif dan motorik.
§       Bimbingan soaial, yaitu bidang layanan pengembangan kemampuan dalam mengatasi masalah-masalah social, dalam kehidupan keluarga, disekolah, maupuin di masyarakat juga upaya dalam berinteraksi dengan masyarakat.
§       Bimbingan karier, yaitu layanan yang merencanakan dan mempersiapkan masa depan karier peserta didik.
§       Bimbingan belajar, yaitu layanan untuk mengoptimalkan perkembangan dan mengatasi masalah dalam proses pembelajaran.
§       Bimbingan keberagamaan, yaitu layanan untuk memilih dan menganut kepercayaan sesuai dengan dirinya.
§       Bimbingan keberkeluargaan, yaitu layanan yang berkenaan dengan masalah keluarga.

      F.       Kegiatan pendukung
§       Aplikasi instrumentasi, yaiitu kegiatan pendukung berupa  pengumpilan data dan keterangan tentang peserta didik dan lingkungan yang lebih luas yang dilakukan baik dengan tes maupun non tes.
§        Himpunan data, yaitu kegiatan untuk menghimpun seluruh data dan keterangan yang relevan dengan keperluan pengembangan peserta didik.
§       Konferensi kasus, yaitu kegiatan bimbingan dan konseling untuk membahas permaslahan yang dialami oleh peserta didik dalam suatu forum pertemuan yang dihadiri oleh berbagai pihak yang diharapkan dapat meberikan penyelesaian.
§       Kunjungan rumah, yaitu kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh data, keterangan, kemudahan, dan komitmen bagi pemecaha masalah yang dialami peserta didik melalui kunjungan rumahnya.
§       Alih tangan kasus, yaitu kegiatan bimbingan dan konseling untuk mendapatkan penanganan yang lebih tepat dan tuntas terhadap masalah yang di alami peserta didik dengan memindahkan penanganan ke pihak yang lebih kompeten dan berwenang.
§       Terapi kepustakaan. Yaitu kegiatan pemecahan masalah dengan buku. 

     G.      Tempat kegiatan
§       Bisa dilaksanakan baik didalam
§        maupun di luar kelas.

     H.      Volume Kegiatan
§       Layanan orientasi (4-6%)
§       Layanan informasi (10-12%)
§       Layanan penempatan/penyaluran (5-8%)
§       Layanan pembelajaran (12-15%)
§       Layanan konseling perorangan (12-15%)
§       Layanan bimbingan kelompok  (15-20%)
§       Layanan konseling kelompok (12-15%)
§       Aplikasi instrumentasi (4-8%)
§       Himpunan data (4-8%)
§       Konferensi kasus (5-8%)
§       Kunjungan rumah (5-8%)
§       Alih tangan kasus (0-2%)






Bimbingan Komprehensif

       I.        Pengertian
Bimbingan komprehensif adalah pemberian bantuan kepada peserta didik melalui layanan dasar bimbingan, layanan responsive, layanan perencanaan individual dan dukungan system sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat.

      J.       Tujuan
Secara umum tujuan dari pola bimbingan 17+ dan bimbingan komprehnsif adalah sama, yaitu membantu peserta didik mengenal bakat , minat , dan kemampuannya, serta memilih dan menyesuaikan diri dengan kesempatan, pendidikan, dan merencanakan karier yang sesuai dengan tuntutan kerja. Secara khusus bertujuan untuk membantu peserta didik agar dapat mencapai tujuan-tujuan perkembangan serta memberikan arah kerja atau sebagai acuan dan evaluasi kerja bagi guru BK / konselor. Akan tetapi bimbingan komprehensif juga bertujuan untuk meengembangkan pola 17+ yang ada sekarang.

       K.      Fungsi
Ø  Fungsi pemahaman, yaitu fungsi bimbingan yang akan dapat menghasilkan pemahaman tentang diri siswa yang dapat digunakan dalam rangka pengembangan siswa.
Ø  Fungsi pencegahan, yaitu fungsi bimbingan yang bermaksud agar siswa tidak mengalami sesuatu kesulitan.
Ø  Fungsi penyesuaian, yaitu fungsi bimbingan dalam membantu sisiwa untuk dapat menyesuaikan diri denagn lingkungan  keluarga, sekolah dan masyarakat.
Ø  Fungsi pemecahan, yaitu fungsi bimbingan yang membantu memecahkan masalah dengan cara mengumpulkan data tentang latar belakang timbulnya masalah.

      L.      Layanan dan strategi
Ø  Layanan dasar bimbingan
ü  Layanan dasar bimbingan adalah layanan bimbingan yang bertujuan membantu seluruh siswa mengembangkan perilaku efektif dan meningkatkan ketrampilan-ketrampilan hidupnya. Isi layanan dasar bimbingan sebagai berikut :
a)       Keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan YME.
b)       Kerja sama dalam kelompok dan .
c)       Peranan soaial laki-laki dan poerempuan .
d)       Penerimaan keadaan diri dan penggunanannya secara efektif.
e)       Pengembangan sikap dan perilaku emosional yang mantap.
f)        Persiapan diri kearah kemandirian ekonomi.
g)       Pemilihan dan persiapan kerja.
h)       Pengembangan sikap positif terhadap perkawinan dan kehidupan berkeluarga.
i)         Pengembangan ketrampilan intelektual dan pemahaman konsep-konsep yang. diperlukan untuk menjadi warga Negara yang baik.
j)        Pengembangan sikap dan perilaku social yang bertanggung jawab.
k)       Pemahaman nilai-nilai dan etika hidup bermasyarakat.
ü  Strategi, teknik, dan manajemen
a)       Bimbingan klasikal
b)       Bimbingan kelompok
c)       Kolaborasi konselor guru
d)       Kolaborasi orang tua
e)       Teknik lainnya


Ø  Layanan Responsif
ü  Layanan responsive adalah layanan bimbingan yang bertujuan membantu memenuhi kebutuhan yang dirasakan sangat penting oleh siswa pada saat ini. Layanan ini lebih preventif atau mungkin kuratif. Isi layanan responsive adalah :
a)       Bidang pendidikan
b)       Bidang belajar
c)       Bidang social
d)       Bidang pribadi
e)       Bidang disiplin
f)        Bidang narkotika
g)       Bidang perilaku seksual
ü  Strategi, teknuk, dan manajemen
a)       Konsultasi
b)       Konseling individu
c)       Konseling krisis
d)       Rujukan
e)       Bimbingan teman sebaya
f)        Teknik lainnya


Ø  Layanan Perencanaan Individual
ü  Layanan perencanaan individual adalah upaya bimbingan yang bertujuan membantu seluruh siswa membuat dan mengimplementasikan rencana-rencana pendidikan, karier, dan kehidupan social pribadinya. Isi dari layanan perencanaa individual adalah :
a)       Bidang pendidikan
b)       Bidang karier
c)       Bidang social pribadi
ü  Strategi, teknik, dan manajemen
a)       Penilaian Individu/Kelompok
b)       Bantuan Individu/Kelompok
c)       Teknik lainnya


Ø  Dukungan Sistem
ü  Dukungan system adalah kegiatan-kegiatan manajemen yang bertujuan untuk memantapkan, memelihara, serta meningkatkan program bimbingan .
ü  Srategi, teknik, dan manajemen
a)       Pengembangan  Profesi Konsultasi, Kolaborasi
b)       Sistem manajemen
c)       Kesepakatan
d)       Evaluasi akuntabiliti

     M.      Bimbingan
Ø  Binbingan pribadi, yaitu bidang layanan pengembangan kemampuan mengatasai masalah-masalaah pribadi dan kepribadian, berkenaan dengan aspek-aspek intelektual, afektif dan motorik.
Ø  Bimbingan soaial, yaitu bidang layanan pengembangan kemampuan dalam mengatasi masalah-masalah social, dalam kehidupan keluarga, disekolah, maupuin di masyarakat juga upaya dalam berinteraksi dengan masyarakat.
Ø  Bimbingan karier, yaitu layanan yang merencanakan dan mempersiapkan masa depan karier peserta didik.
Ø  Bimbingan belajar, yaitu layanan untuk mengoptimalkan perkembangan dan mengatasi masalah dalam proses pembelajaran.

      N.      Kegiatan pendukung
Ø  Aplikasi instrumentasi, yaiitu kegiatan pendukung berupa  pengumpilan data dan keterangan tentang peserta didik dan lingkungan yang lebih luas yang dilakukan baik dengan tes maupun non tes.
Ø  Himpunan data, yaitu kegiatan untuk menghimpun seluruh data dan keterangan yang relevan dengan keperluan pengembangan peserta didik.
Ø  Konferensi kasus, yaitu kegiatan bimbingan dan konseling untuk membahas permaslahan yang dialami oleh peserta didik dalam suatu forum pertemuan yang dihadiri oleh berbagai pihak yang diharapkan dapat meberikan penyelesaian.
Ø  Kunjungan rumah, yaitu kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh data, keterangan, kemudahan, dan komitmen bagi pemecaha masalah yang dialami peserta didik melalui kunjungan rumahnya.
Ø  Alih tangan kasus, yaitu kegiatan bimbingan dan konseling untuk mendapatkan penanganan yang lebih tepat dan tuntas terhadap masalah yang di alami peserta didik dengan memindahkan penanganan ke pihak yang lebih kompeten dan berwenang.
Ø  Terapi kepustakaan. Yaitu kegiatan pemecahan masalah dengan buku.
 
       O.      Tempat Kegiatan
Ø  Dapat dilaksanakan baik di dalam
Ø  maupun di luar kelas.


      P.       Volume Kegiatan
Ø  Layanan dasar (30-40%)
Ø  Layanan responsive (15-25%)
Ø  Layanan perencanaan individual (25-35%)
Ø  Dukungan system (10-15%)










BAB III
PENUTUP


   Kesimpulan

Bimbingan komprehensif dan pola bimbingan 17+ merupakan suatu proses pemberian bantuan kepada peserta didik agar dapat menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi dan juga memberikan bimbingan agar peserta didik dapat memilih kemana arah yang harus dipilihnya yang juga sesuai dengan bakat, minat, kemampuan, dan juga kondisi fisik dan psikisnya.
Bimbingan komprehensif merupakan pengembangan dari pola bimbingan dan konseling 17+, Di mana pola 17 + masuk kedalam bagian bimbingan komprehensif. Dengan adanya bimbingan komprehensif di harapkan dapat membuat dan memajukan bimbingan dan konseling ke arah yang lebih baik. Serta dapat membuat para konseli lebih kreatif dalam menjalankan tugasnya dan juga nyaman dalam melakukan kegiatan konseling.

Saran
·       Sebaiknya  konselor di sekolah dapat memilih pola yang cocok untuk di terapkan di sekolah tersebut.
·       Untuk pihak sekolah sebaiknya dapat memisahkan antara konselor dan tim Tatib agar tidak timbul anggapan bahwa Guru Bimbingan dan Konseling adalah polisi sekolah.





DAFTAR PUSTAKA


Tri Hariastuti, Retno.2008.DASAR-DASAR BIMBINGAN KONSELING.Unesa University Press:Surabaya

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

1 komentar:

Unknown mengatakan...

saya mau tanya, antara bk pola 17 plus dan bk komperhensif manakah yang lebih aplikatif untuk diterapkan disekolah? trimakasih

Posting Komentar