LuFenSio. Diberdayakan oleh Blogger.

RSS
Container Icon

Apa sich Kepribadianku?



Dalam bersosialisasi dan berinteraksi dengan berbagai macam orang di kehidupan sehari-hari sering sekali kita menilai sifat dan sikap orang-orang tersebut dan kita melakukan pengamatan terhadap kepribadian orang tersebut. Dimana biasanya penilaian dan pengamatan tersebut hanyalah berdasarkan pada sebagian dari tingkah laku dan hasil analisa yang sangat dangkal. Namun, apakah kepribadian itu sendiri?
Kepribadian merupakan sesuatu yang sangat rumit dan kompleks, sehingga tidak mudah dalam mendefinisikannya. Menurut Pervin (2000) :
Personality represent those characteristic of the person that account for consistent pattern of feeling, thinking and behaving.”

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kepribadian merupakan penentu karakteristik dari seseorang yang menentukan bagaimana ia merasa berfikir dan bertingkah laku.
Berikut ini adalah definisi kepribadian menurut beberapa ahli:
1.       Menurut Stern, Kepribadian adalah kehidupan seseorang yang secara keseluruhan, individual, unik, usaha mencapai tujuan, kemampuannya bertahan dan membuka diri, kemampuan memperoleh pengalaman.
2.       Menurut Guilford, Kepribadian adalah pola trait – trait yang unik dari seseorang.
3.       Menurut Maddy atau Burt, Kepribadian adalah seperangkat karakteristik dan kecenderungan yang stabil, yang menentukan keumuman dari perbedaan tingkah laku psikologik (berfikir, merasa, dan gerakan) dari seseorang dalam waktu yang panjang dan dapat difahami secara sederhana sebagai hasil dari tekanan sosial dan tekanan biologic saat itu.
4.       Menurut Murray, Kepribadian adalah suatu lembaga yang mengatur organ tubuh, yang sejak lahir sampai mati tidak pernah berhenti terlibat dalam pengubahan kegiatan fungsional.
5.       Menurut Phares, Kepribadian adalah pola khas dari fikiran, perasaan, dan tingkah laku yang membedakan orang satu dengan yang lain dan tidak berubah lintas waktu dan situasi.
Sedangkan Menurut Allport (dalam Chaplin, 2001), kepribadian adalah organisasi dinamis didalam individu yang terdiri dari system-sistem psikofisik yang menentukan tingkah laku dan pikirannya secara karakteristik. Psikologi sebagai ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia, membahas kepribadian manusia melalui berbagai macam pendekatan, yang salah satunya adalah pendekatan Psikodinamik. Dalam pendekatan ini, Carl Gustav Jung menjelaskan kepribadian manusia berdasarkan tujuannya dalam kehidupan yang dipengaruhi oleh masa lalu dan masa depan manusia. Jung menjelaskan berbagai macam struktur dari Psyche, tipologi kepribadian manusia berdasarkan sikap dan fungsi dominan yang dimiliki oleh manusia itu, mekanisme pergerakan energi psikis dan tahap perkembangan kepribadiannya.
Kepribadian adalah bagian dari jiwa yang membangun kebenaran manusia menjadi satu kesatuan, tidak terpecah – belah dalam fungsi – fungsi. Memahami kepribadian berarti memahami aku, diri, self, atau memahami manusia seutuhnya
Tipe Kepribadian Introvert dan Ekstrovert
Tipe-tipe kepribadian telah banyak berkembang dalam banyak teori pengelompokkan. Salah satunya adalah pengelompokkan kepribadian introvert dan ekstrovert. Ekstrovert adalah kepribadian yang lebih dipengaruhi oleh dunia objektif, orientasinya terutama tertuju ke luar. Pikiran, perasaan, serta tindakannya lebih banyak ditentukan oleh lingkungan. Sedangkan introvert adalah kepribadin yang lebih dipengaruhi oleh dunia subjektif, orientasinya tertuju ke dalam.




Introvert adalah satu ujung dari dimensi kepribadian introversi – ekstroversi dengan karakteristik watak yang tenang, pendiam, suka menyendiri, suka termenung, dan menghindari resiko. 
Ciri-ciri kepribadian introvert adalah pendiam, pemalu, mawas diri, gemar membaca, suka menyendiri dan menjaga jarak kecuali dengan teman yang sudah akrab, cenderung merencanakan lebih dahulu – melihat dahulu – sebelum melangkah, dan curiga, tidak suka kegembiraan, menjalani kehidupan sehari-hari dengan keseriusan, dan menyukai gaya hidup yang teratur dengan baik, menjaga perasaannya secara tertutup, jarang berperilaku agresif, tidak menghilangkan kemarahannya, dapat dipercaya, dalam beberapa hal pesimis, dan mempunyai nilai standar etika yang tinggi.


Sedangkan ekstrovert adalah satu ujung dari dimensi kepribadian introversi – ekstroversi dengan karakteristik watak peramah, suka bergaul, ramah, suka menurutkan kata hati, dan suka mengambil resiko. Ciri-ciri kepribadian ekstrovert adalah mudah bergaul, suka pesta, mempunyai banyak teman, membutuhkan teman untuk bicara, dan tidak suka membaca atau belajar sendirian, sangat membutuhkan kegembiraan, mengambil tantangan, sering menentang bahaya, berperilaku tanpa berpikir terlebih dahulu, dan biasanya suka menurutkan kata hatinya, gemar akan gurau-gurauan, selalu siap menjawab, dan biasanya suka akan perubahan, riang, tidak banyak pertimbangan (easy going), optimis, serta suka tertawa dan gembira, lebih suka untuk tetap bergerak dalam melakukan aktivitas, cenderung menjadi agresif dan cepat hilang kemarahannya, semua perasaannya tidak disimpan dibawah kontrol, dan tidak selalu dapat dipercaya.
Selanjutnya muncul teori bahwa diantara kedua tipe kepribadian ini terdapat ambivert. Tipe ini memiliki perpaduan karakter ekstrovert dan introvert yang cenderung seimbang, Pada umumnya tipe ambivert memiliki sifat easy going sekaligus sensitif dan moody. Tipe ini juga gemar bersosialisasi dengan berbagai kalangan sehingga mampu melampaui batasan antara ekstrovert dan introvert dan mampu menunjukkan sifat ekstrovert ataupun introvert pada kondisi yang berbeda.
Sebenarnya, Orang introvert juga menyukai bersosialisasi dan situasi sosial. Mereka juga menyukai keramaian. Hanya saja, mereka sering kali butuh untuk “meng-charge” diri mereka setelah “lelah” bersosialisasi atau dalam suasana sosial. Mereka selalu butuh waktu untuk menyendiri, menyepi, ini adalah suatu kebutuhan, bagaikan makanan yang memberi kekuatan kepada si introvert.
Dia akan sangat bahagia berada sendiri dalam ruang kantornya yang nyaman, ketika dia ditinggal sendiri, hanya dia sendiri dan laptopnya. Dengan buku-buku di raknya. Dia akan menulis, menulis, menulis. Dia akan sanggup menulis hingga berhari-hari. Berada dalam kesunyian bersama buku-buku saja, tanpa ketemu satu manusia pun. Intovert mampu melakukan itu.
Sebaliknya, si extrovert tidak pernah lelah bila berada bersama orang lain. Dia selalu ingin tampil, berbicara dan bersosialisasi justru adalah batere baginya. Membuat materi presentasi, proposal, riset, dan segala pekerjaan mendetil lain termasuk menulis, membuatnya lelah. Tetapi ketika dia tampil di atas panggung, di mimbar, di ruang presentasi, semua itu memberinya energy.
Untuk seorang extrovert, agak susah. Dia selalu penuh energy, idenya melompat-lompat. Pikirannya tidak teratur. Dia bisa duduk diam melakukan suatu pekerjaan “serius” tetapi cepat bosan. Dia akan selalu ingin mengadakan kontak sosial dengan manusia lain

Ciri – ciri Kepribadian Introvert dan Ekstrovert
Seseorang dapat menjadi ekstrovert atau introvert, tergantung dengan arah aktivitas mereka. Extrovert adalah orang yang berpikir mengenai hal-hal secara objektif dan luas, sedangkan Introvert lebih berpikir ke arah subjektif atau dirinya sendiri. Perbedaan kedua kepribadian tersebut seperti di bawah ini :

Ekstrovert

*       Tertarik dengan apa yang terjadi di sekitar mereka
*       Terbuka dan seringkali banyak bicara
*       Membandingkan pendapat mereka dengan pendapat orang lain
*       Seperti aksi dan inisiatif
*       Mudah mendapat teman atau beradaptasi dalam grup baru
*       Mengatakan apa yang mereka pikirkan
*       Tertarik dengan orang-orang baru
*       Mudah menolak bersahabat dengan orang-orang yang tidak diinginkannya
*       Senang bergaul
*       Senang berbicara
*       Lebih suka bertindak dibanding berpikir
*       Menyukai pesta dan keramaian
*       Membuka diri terhadap semua orang
*       Ekspresif dan bersemangat
*       Mudah teralihkan perhatiannya
*       Mempunyai banyak teman
*       Mudah didekati
*       Cepat dalam bertindak
*       Senang bekerja dalam kelompok

Introvert

*       Tertarik dengan pikiran dan perasaannya sendiri
*       Memerlukan teritori mereka sendiri
*       Tampil dengan muka pendiam dan tampak penuh pemikiran
*       Biasanya tidak mempunyai banyak teman
*       Sulit membuat hubungan baru
*       Menyukai konsentrasi dan kesunyian
*       Tidak suka dengan kunjungan yang tidak diharapkan dan tidak suka mengunjungi orang lain
*       Bekerja dengan baik sendirian
*       Senang menyendiri
*       Senang mendengar
*       Lebih suka berpikir dibanding bertindak
*       Menyukai ketenangan
*       Membuka diri hanya kepada orang-orang dekat
*       Tenang
*       Mudah berkonsentrasi
*       Mempunyai sedikit teman dekat
*       Lebih sulit didekati
*       Berpikir sebelum bertindak
*       Senang bekerja sendiri

Menurut Jung, setiap orang mempunyai sisi introvert dan extrovert. Bila diibaratkan dalam sebuah garis lurus, introversion dan extroversion berada di dua ujung garis yang berlawanan, bila seseorang memiliki nilai tinggi di salah satu sisi, misalnya introversion maka ia akan mendapatkan nilai rendah di sisi lainnya, yaitu extroversion. Tinggi rendahnya nilai mereka akan menentukan kecenderungan meerka yang dominan. Orang-orang introvert adalah mereka yang mendapatkan nilai tinggi pada introversion, sedangkan orang-orang extrovert adalah mereka yang mendapatkan nilai tinggi pada extroversion.
Menentukan apakah seseorang introvert atau extrovert tidak selalu dapat dilakukan hanya dengan melihat ciri-ciri yang disebutkan di atas, karena orang-orang yang introvert dapat saja terlihat seperti orang extrovert pada saat-saat tertentu, dan begitu juga sebaliknya.
Extraversion adalah kecenderungan untuk fokus terhadap dunia di luar diri. Orang-orang extravert menyukai interaksi sosial dan cenderung bersemangat, senang berbicara dan tegas. Mereka menyukai keramaian, aktivitas sosial, seperti pesta dan berbagai macam kegiatan yang melibatkan banyak orang. Mereka juga cenderung menyukai interaksi sosial dan menghabiskan waktu bersama orang lain.
Introversion adalah kecenderungan untuk berpusat pada dunia di dalam diri. Orang-orang introvert cenderung tidak banyak bicara, dan tidak tertarik terhadap interaksi sosial. Mereka menyukai kegiatan yang dapat dilakukan sendiri atau dengan beberapa teman dekat saja. Bagi mereka, keramaian dan kegiatan yang melibatkan banyak orang merupakan hal yang melelahkan.


Daftar Pustaka:
Alwisol.2010.Psikologi Kepribadian.Malang:UMM Press
Nursalim, Mochamad, 2004, Strategi Konseling, Surabaya: Unipres

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar