LuFenSio. Diberdayakan oleh Blogger.

RSS
Container Icon

Pengalaman Konselor saat konseling Lintas Budaya



Pengalaman Konselor saat konseling Lintas Budaya
Kita hidup di dalam masyarakat tidak bisa dipungkiri bahwa kita itu membutuhkan orang lain. Dan juga setiap orang memiliki karakter dan sifat yang berbeda – beda. Tak jarang dalam bersosialisasi dengan masyarakat kita menjumpai berbagai kendala atau masalah karena perbedaan yang kita miliki. Perbedaan mulai dari pola pikir, usia, Gender, Kebiasaan, agama, ras, etnis, budaya, adat istiadat, bahasa, status dan masih banyak lainnya.

Tak hanya di masyarakat luas saja kita bisa mengalami perbedaan tersebut, di dalam suatu tempat atau suatu instansipun kita bisa menemui perbedaan tersebut. Pada salah satu SMA Negeri di Jawa Timur, yaitu Sebut saja SMA Harapan Indah, pernah mengalami masalah yang menyangkut dengan perbedaan budaya. Masalah yang terdapat di sekolah tersebut adalah masalah Bullying, hal tersebut dilakukan oleh salah satu anggota kelas Xy dan dia memBully temannya yaitu siswa pindahan yang berasal dari pulau sebrang yaitu pulau Kalimantan.
Siswa yang memBullying itu bernama Talang (nama samaran) dan yang di Bullying oleh Talang adalah Desta (nama samaran). Talang merupakan salah satu siswa kelas Xy dan dia adalah anak tunggal dikeluarganya sehingga dia melakukan hal sesuka hatinya karena sang orang tua selalu menuruti semua keinginan Talang sedangkan Desta adalah siswa pindahan dari Kalimantan dan kedua orang tuanya sedang mengadu nasib dipulau jawa untuk merubah nasib keluarganya, Desta merupakan siswa yang sederhana, pendiam, rajin, dan juga bersahaja.
Pada masalah Bullying terhadap Desta, Talang lah yang menjadi dalang perencanaannya tersebut dan teman – teman sekelasnya pun mendukung rencana yang akan dilakukan oleh Talang dan kawan - kawan. Talang melakukan hal tersebut karena Talang ingin lebih akrab dengan Desta, namun yang dilakukan oleh Talang ini menbuat Desta menjadi tidak nyaman dan merasa ditindas.
Rencana – rencana yang pernah dilakukan oleh Talang untuk memBullying Desta antara lain adalah:
*     Pada awal Desta masuk ke sekolah, Talang dan kawan – kawan memasukkan sepatu Desta kedalam tas milik Desta dan kemudian tas tersebut dikunci gembok, sedangkan kuncinya disembunyikan disuatu tempat. Kemudian Desta disuruh mencari kunci tersebut untuk membuka tasnya. Teman – temannya memberikan Clue dimana kunci tersebut diletakkan, contohnya: maju 5 langkah, kemudian cari petunjuk di lapangan basket, dan sebagainya.
*     Desta merupakan anak kos, dan kosnya tersebut berada disekitar sekolah. Pada suatu malam tepatnya pada pukul 12 malam Talang dan dua orang temannya datang ketempat kosnya Desta dengan berpura – pura menjadi orang yang mabuk. Dan kemudian mengobrak – abrik kos Desta.
*     Tas milik Desta pernah diisi batu – batuan oleh Talang dan membuat tas Desta menjadi sangat berat.
*     Saat pelajaran TIK yang dilaksanakan di lab.komputer, di SMA ini semua siswa melepas sepatu – sepatu mereka. Dan disini Talang dan teman – temannya melancarkan aksinya, yaitu menyembunyikan sepatu Desta disuatu tempat, tak jarang sepatu Desta di taruh di atas pohon depan lab.komputer.
*     Saat olahraga pernah Desta digotong oleh Talang dan teman – temannya ke belakang sekolah dan dijeburkan ke sungai yang terdapat belakang sekolah.
*     Saat bekerja kelompok, Desta sering disuruh mengerjakan tugas – tugas kelompok tersebut sendirian.
*     Talang sering menjahili Desta dengan cara memalukan Desta di depan umum.
Dan masih banyak lagi yang sering dilakukan oleh Talang terhadap Desta, hal tersebut membuat Desta merasa tidak nyaman menuntut ilmu di SMA tersebut dan merasa ditindas oleh teman – teman sekelasnya. Dengan perasaan tidak nyaman menuntut Ilmu di SMA tersebut, nilai yang didapatkan oleh Desta juga terpengaruh yaitu nilai – nilai Desta menjadi menurun dan Desta menjadi sulit untuk bersosialisasi dengan teman – teman yang lain. Karena Desta berfikir bahwa teman – teman yang lain itu seperti Talang semua dan akan memperlakukannya sangat kasar seperti yang dilakukan oleh Talang terhadapnya.
Saat konselor menggetahui masalah yang di alami oleh Desta, kemudian konselor memulai untuk menangani masalah tersebut agar Desta dapat nyaman dalam menuntut ilmu di SMA Untuk menangani masalah ini, pertama kali yang dilakukan oleh konselor adalah mencari informasi tentang latarbelakang masalah tersebut timbul dan melakukan penyelidikan dengan melakukan wawancara terhadap teman – teman sekelas Talang dan Desta, Guru mata Pelajaran, dan juga Wali kelas Xy, agar konselor dapat memberikan pelayanan terhadap Talang dan Desta secara tepat dan tidak salah memberikan strategi saat melakukan konseling lintas budaya. Kemudian konselor mencari informasi tentang kebudayaan yang ada di Kalimantan untuk mengetahui bagaimana kebiasaan orang Kalimantan dan bagaimana cara mereka berkomunikasi antar sesama. Sehingga konselor dapat lebih memahami perilaku Desta.
Masalah tadi adalah salah satu konseling lintas budaya yang pernah dilakukan oleh konselor, dan masalah ini adalah masalah yang baru saja ditangani oleh konselor. Dengan melakukan konseling lintas budaya ini, konselor menjadi memiliki berbagai pengalaman berharga yang didapatnya. Pengalaman – pengalaman tersebut antara lain, konselor menjadi mengenal budaya – budaya yang ada di Indonesia sehingga konselor lebih sadar bahwa setiap siswa memiliki kebudayaan yang berbeda dan cara menangani merekapun juga berbeda. Konselor juga sedikit belajar memahami kata – kata atau Bahasa dari daerah lain. Selain itu konselor juga mengetahui nilai – nilai dan norma – norma yang berlaku di masyarakat sekitar baik di lingkup lingkungan konselor maupun lingkkup lingkungan konseli yang berbeda budaya tersebut.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar