Pengalaman Konselor saat konseling
Lintas Budaya
Kita
hidup di dalam masyarakat tidak bisa dipungkiri bahwa kita itu membutuhkan
orang lain. Dan juga setiap orang memiliki karakter dan sifat yang berbeda –
beda. Tak jarang dalam bersosialisasi dengan masyarakat kita menjumpai berbagai
kendala atau masalah karena perbedaan yang kita miliki. Perbedaan mulai dari pola
pikir, usia, Gender, Kebiasaan, agama, ras, etnis, budaya, adat istiadat,
bahasa, status dan masih banyak lainnya.
Tak
hanya di masyarakat luas saja kita bisa mengalami perbedaan tersebut, di dalam
suatu tempat atau suatu instansipun kita bisa menemui perbedaan tersebut. Pada
salah satu SMA Negeri di Jawa Timur, yaitu Sebut saja SMA Harapan Indah, pernah
mengalami masalah yang menyangkut dengan perbedaan budaya. Masalah yang
terdapat di sekolah tersebut adalah masalah Bullying,
hal tersebut dilakukan oleh salah satu anggota kelas Xy dan dia memBully temannya yaitu siswa pindahan yang
berasal dari pulau sebrang yaitu pulau Kalimantan.
Siswa
yang memBullying itu bernama Talang
(nama samaran) dan yang di Bullying oleh
Talang adalah Desta (nama samaran). Talang merupakan salah satu siswa kelas Xy dan
dia adalah anak tunggal dikeluarganya sehingga dia melakukan hal sesuka hatinya
karena sang orang tua selalu menuruti semua keinginan Talang sedangkan Desta
adalah siswa pindahan dari Kalimantan dan kedua orang tuanya sedang mengadu
nasib dipulau jawa untuk merubah nasib keluarganya, Desta merupakan siswa yang
sederhana, pendiam, rajin, dan juga bersahaja.
Pada
masalah Bullying terhadap Desta,
Talang lah yang menjadi dalang perencanaannya tersebut dan teman – teman
sekelasnya pun mendukung rencana yang akan dilakukan oleh Talang dan kawan -
kawan. Talang melakukan hal tersebut karena Talang ingin lebih akrab dengan
Desta, namun yang dilakukan oleh Talang ini menbuat Desta menjadi tidak nyaman
dan merasa ditindas.
Rencana
– rencana yang pernah dilakukan oleh Talang untuk memBullying Desta antara lain adalah:
Pada
awal Desta masuk ke sekolah, Talang dan kawan – kawan memasukkan sepatu Desta
kedalam tas milik Desta dan kemudian tas tersebut dikunci gembok, sedangkan
kuncinya disembunyikan disuatu tempat. Kemudian Desta disuruh mencari kunci
tersebut untuk membuka tasnya. Teman – temannya memberikan Clue dimana kunci tersebut diletakkan, contohnya: maju 5 langkah,
kemudian cari petunjuk di lapangan basket, dan sebagainya.
Desta
merupakan anak kos, dan kosnya tersebut berada disekitar sekolah. Pada suatu
malam tepatnya pada pukul 12 malam Talang dan dua orang temannya datang
ketempat kosnya Desta dengan berpura – pura menjadi orang yang mabuk. Dan
kemudian mengobrak – abrik kos Desta.
Tas
milik Desta pernah diisi batu – batuan oleh Talang dan membuat tas Desta
menjadi sangat berat.
Saat
pelajaran TIK yang dilaksanakan di lab.komputer, di SMA ini semua siswa melepas
sepatu – sepatu mereka. Dan disini Talang dan teman – temannya melancarkan
aksinya, yaitu menyembunyikan sepatu Desta disuatu tempat, tak jarang sepatu
Desta di taruh di atas pohon depan lab.komputer.
Saat
olahraga pernah Desta digotong oleh Talang dan teman – temannya ke belakang
sekolah dan dijeburkan ke sungai yang terdapat belakang sekolah.
Saat
bekerja kelompok, Desta sering disuruh mengerjakan tugas – tugas kelompok
tersebut sendirian.
Talang
sering menjahili Desta dengan cara memalukan Desta di depan umum.
Dan
masih banyak lagi yang sering dilakukan oleh Talang terhadap Desta, hal
tersebut membuat Desta merasa tidak nyaman menuntut ilmu di SMA tersebut dan
merasa ditindas oleh teman – teman sekelasnya. Dengan perasaan tidak nyaman
menuntut Ilmu di SMA tersebut, nilai yang didapatkan oleh Desta juga
terpengaruh yaitu nilai – nilai Desta menjadi menurun dan Desta menjadi sulit
untuk bersosialisasi dengan teman – teman yang lain. Karena Desta berfikir bahwa
teman – teman yang lain itu seperti Talang semua dan akan memperlakukannya
sangat kasar seperti yang dilakukan oleh Talang terhadapnya.
Saat
konselor menggetahui masalah yang di alami oleh Desta, kemudian konselor
memulai untuk menangani masalah tersebut agar Desta dapat nyaman dalam menuntut
ilmu di SMA Untuk menangani masalah ini, pertama kali yang dilakukan oleh
konselor adalah mencari informasi tentang latarbelakang masalah tersebut timbul
dan melakukan penyelidikan dengan melakukan wawancara terhadap teman – teman sekelas
Talang dan Desta, Guru mata Pelajaran, dan juga Wali kelas Xy, agar konselor
dapat memberikan pelayanan terhadap Talang dan Desta secara tepat dan tidak
salah memberikan strategi saat melakukan konseling lintas budaya. Kemudian
konselor mencari informasi tentang kebudayaan yang ada di Kalimantan untuk
mengetahui bagaimana kebiasaan orang Kalimantan dan bagaimana cara mereka
berkomunikasi antar sesama. Sehingga konselor dapat lebih memahami perilaku
Desta.
Masalah
tadi adalah salah satu konseling lintas budaya yang pernah dilakukan oleh
konselor, dan masalah ini adalah masalah yang baru saja ditangani oleh konselor.
Dengan melakukan konseling lintas budaya ini, konselor menjadi memiliki
berbagai pengalaman berharga yang didapatnya. Pengalaman – pengalaman tersebut
antara lain, konselor menjadi mengenal budaya – budaya yang ada di Indonesia
sehingga konselor lebih sadar bahwa setiap siswa memiliki kebudayaan yang
berbeda dan cara menangani merekapun juga berbeda. Konselor juga sedikit
belajar memahami kata – kata atau Bahasa dari daerah lain. Selain itu konselor
juga mengetahui nilai – nilai dan norma – norma yang berlaku di masyarakat
sekitar baik di lingkup lingkungan konselor maupun lingkkup lingkungan konseli
yang berbeda budaya tersebut.
0 komentar:
Posting Komentar